Rabu, 06 Januari 2010

Rumah kami di atas bukit

Rumah kami benar2 diatas bukit
Di depan rumah kami dikelilingi oleh alang2 dan dikejauhan kami bisa melihat pelabuhan laut sehingga kalau ada kapal datang kami bisa melihatnya.
Jalan bukit timah berada di sebelah kiri rumah kami. Jalannya sangat curam ke arah pancuran atau arah ke pasar. Atau nanjak banget kalau menuju rumah kami.


jalan lurus ke atas, menuju rumah kami.
Letak rumah kami pas ujung jalan itu, di sebelah kiri jalan
Jalan arah kekiri menuju SD UPTS dan rumah 'Pagoda'



foto rumah 'Pagoda' yang letaknya di bawah rumah kami dan lihat alang2nya yang tinggi
Dulu Pagoda yang dikelilingi air ini ada becak airnya. Manfaat gedung ini aku belum tau, hanya aku masih ingat ibu2 RUWATI pernah latihan paduan suara disini dan aku yang mengiringi mereka dengan organ.
Di seberang rumah ini terdapat rumah Kudir (Kuasa Direktur) UPTS, waktu itu Ir. Soeranto dan anak perempuannya adalah sahabatku Walla.

Dulu air mancur ini tempat anak muda berkumpul
Dari rumahku turun bukit langsung ke arah air mancur ini
Sebelah kanan dari air mancur ini ada lapangan tennis umum, sedang lapangan tennis Timah ada di sebelah atasnya bersebelahan dengan mess Timah.
Penjaga mess ada bapak bernama pak Dang 'oke' (karena suka ngomong oke!)
Biasanya kalau kami kepanasan sehabis main tennis kami ke mess terus ke dapur dan ketemu sama pak Dang, ambil gelas dan kami ramai2 ngeruk es di freezernya dapur mess yang gede tempat nyimpan daging, dsb. lalu kami ambil sirup. Wah enak dan seger banget.
Pada gak takut sakit perut, karena sebenarnya yang kami ambil itukan biangnya es.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar