gedung sate, Bandung
Tahun 1964 kami pindah ke Bandung dimana adikku lahir di mess Timah di jl Setia budi
Kami pindah karena bapakku yang dokter akan ambil spesialisasinya di RS Rancabadak, Bandung
Sekarang namanya RS Hasan Sadikin
rumah kami di Gandapura
Kami tinggal di jl. Gandapura 77, Bandung
Waduh rumahnya gede banget karena masih termasuk bangunan lama (rumah Belanda)
Pernah kami gak punya pembantu sehingga ibuku repot ngurusi RT, ya ngepel ya masak, dsb. Kami yang masih kecil-kecil berlarian dan ember air pel ketendang aku... hingga aku dimarahi dan biasa.... langganan, aku di kurung di kamar, dan biasa... aku nangis seekeras-kerasnya.
Main badminton bersama adikku di ruang makan, alhasil 'kok'nya masuk ke gulai.
Gak kebayang kan gimana repotnya ibuku...
Masih banyak lagi cerita-cerita lucu, tapi prihatin saat itu antara lain :
ibuku yang juga buka salon pernah mau pingsan pada saat mem'facial' (untungnya masih saudara), bilang: ' geseran dikit dong' karena ibuku mau baring di sebelah tante.
Dan kamipun pernah tinggal di paviliun rumah gede kami, karena rumah pokoknya dikontrakkan, hampir kebakaran pula.
Halah.. halah... Kejadian-kejadian yang tak akan terlupakan
Lalu kami pindah ke jalan Tirtayasa 35
Di belakang rumah ada kolam ikan yang super lumutan, tapi kami bertiga (bersama kakak adikku) tiap siang berenang di situ, asyiik juga walau lumut dan berenang saingan sama ikannya
Maka kami dikursusin berenang. Namanya Bandung saat itu masih duingiin banget dan sering hujan. Bikin males les berenang, tapi ibuku rajin antar kami.
Saat kami akan pergi renang di radio selalu berkumandang lagunya The Beatles 'Heyjude'.
Jadi kalau lagu itu sudah terdengar nah waktunya kami harus berangkat les. Hii kebayang deh dinginnya air kolam renang.
Kalau gurunya gak dateng eh... dijemput lagi. Masalahnya guru renangnya kurang simpati buat aku dan kakakku. Adikku pada saat itu masih terlalu kecil untuk ikut les. Tapi ternyata dia paling cepat bisanya. Contohnya ketika kami liburan ke Cipayung disana ada kolam renang oleh bapakku adikku di lempar ke kolam renang dan ternyata adikku refleks kakinya bergerak-gerak dan gak panik. Bisa terus ngambang. Malah kayaknya seneng. MasyaAllah... Hebatnya dia...
di depan ruang praktek bapak di rumah
Kendaraan kami hanya awalnya vespa lalu scooter, dinaikin berlima pula.
Pernah kami lagi kehausan di jalan, bapakku memberhentikan motornya di depan rumah yang sedang mengadakan pesta perkawinan. Bapakku masuk ke rumah itu dan keluar membawa beberapa gelas minuman. Lumayan dan alhamdulillah... Numpang minum ni ye...
Di Bandung aku dan kakakku sempat kursus tari Ballet pada Tanneke Burki dan suaminya (orangtuanya Vicky Burki) di jalan Riau. Ibuku yang buat baju balletnya sendiri dan kami walau masih kecil (SD) yang pasang payetnya, hasilnya tau ndiri ga karuan.
SDku di Sd Persit milik tentara, aku kelas 1 SD, sedang kakakku di SD Santa Maria dan adikku di TK Taman Lalu Lintas.
Kurang lebih kami tujuh tahun di Bandung
Dan....
Bapakku lulus spesialisasinya menjadi dokter bedah
Tahun 1969/1970 pindahlah kami ke pulau Belitung
Mulai lagi dengan pengalaman baru dan serba baru... di pulau Belitung
Selasa, 08 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar